Klaim Jabatan Tinggi di Binance Dibantah CZ, Nasib Boop.fun Dipertanyakan!

Platform peluncuran memecoin Boop.fun tengah menjadi pusat kontroversi di dunia kripto setelah Changpeng Zhao (CZ), mantan CEO Binance, mengungkap pernyataan mengejutkan yang mempersoalkan keabsahan latar belakang profesional pendirinya.

Sorotan bermula pada Senin, 5 Mei, ketika CZ melalui akun X resminya menyatakan bahwa Binance tidak pernah memiliki jabatan Chief Revenue Officer (CRO), yang justru diklaim pernah dijabat oleh pendiri Boop.fun.

Pernyataan ini memicu kehebohan di komunitas kripto, terutama karena jabatan CRO disebut-sebut secara eksplisit dalam profil media sosial pendiri Boop.fun, yang dikenal dengan nama pengguna Dingaling.

Dalam bio-nya di platform X, Dingaling mencantumkan dirinya sebagai “mantan Chief Revenue Officer Binance” serta pendiri PancakeSwap, dua klaim besar yang kini tengah dipertanyakan publik.

CZ: “Tidak Ada CRO di Binance”

Dalam pernyataan publiknya, CZ menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya di Binance, struktur organisasi perusahaan hanya mengenal enam posisi eksekutif C-level, yakni CEO, CTO, CMO, CCO, CFO, dan COO.

CZ juga menyinggung keberadaan mantan karyawan yang pernah dipecat karena insider trading, namun kemudian memproyeksikan diri sebagai pendiri atau CXO (Chief Experience Officer, Chief Revenue Officer, dan sebagainya) dari proyek-proyek Web3 lainnya.

“Ada mantan pegawai Binance yang dipecat karena insider trading, dan kemudian mengklaim sebagai pendiri atau CXO dalam proyek lain beberapa tahun setelahnya. Binance tidak pernah memiliki jabatan C-level lain selain CEO, CTO, CMO, CCO, CFO, dan COO,” ungkap CZ dalam unggahan X-nya.

Meskipun CZ tidak secara eksplisit menyebut nama, banyak pengguna X meyakini bahwa sindiran tersebut ditujukan pada Dingaling. Komentar dan spekulasi langsung bermunculan, mengaitkan tokoh ini dengan dugaan kredensial palsu yang kini memicu kekhawatiran akan transparansi dan integritas Boop.fun.

Baca Juga Tutorial Airdrop Flow3

Siapa Dingaling? Investor NFT atau Eksekutif Kripto?

Menurut laporan dari NFT Ethics pada November 2022, Dingaling memiliki nama asli Dinghua Ziao, seorang pria asal Australia keturunan Tiongkok. Ia dikenal luas di kalangan kolektor sebagai investor awal dalam proyek-proyek NFT besar seperti CryptoKitties, serta pemilik lebih dari 100 Bored Ape Yacht Club (BAYC) dan 70 Azuki — dua koleksi NFT terpopuler pada masa keemasannya.

Namun demikian, rekam jejak Ziao sebagai seorang eksekutif tinggi di Binance tidak pernah didokumentasikan secara resmi, baik oleh Binance maupun oleh pelaku industri lainnya.

Tak hanya itu, klaimnya sebagai pendiri PancakeSwap, DEX (decentralized exchange) terbesar di jaringan BNB Chain, juga diragukan, karena PancakeSwap dikenal sebagai proyek komunitas yang dikembangkan dengan dukungan dari developer anonim dan tidak memiliki satu figur tunggal sebagai “pendiri”.

Boop.fun Masih Meluncur di Tengah Polemik

Meski kredensial pendiri Boop.fun dipertanyakan, proyek ini tetap berjalan dan bahkan telah terdaftar di Binance Alpha Launchpad, program inkubasi dan peluncuran token yang mendukung proyek-proyek baru dan potensial di dunia kripto.

Beberapa pihak menilai bahwa proyek ini berhasil naik karena kekuatan jaringan sosial dan pengaruh komunitas NFT, bukan semata-mata karena validitas pengalaman pendirinya. Namun di sisi lain, banyak pula yang menyerukan perlunya verifikasi lebih ketat dalam proses kurasi proyek launchpad, terutama oleh nama sebesar Binance yang dikenal sangat selektif.

Drama Berlanjut di Media Sosial

Drama ini pun berlanjut di media sosial. Sejumlah akun anonim dan influencer mulai menyelidiki lebih jauh aktivitas Dingaling, menyisir kembali riwayat postingannya, serta mempertanyakan bagaimana seseorang dengan riwayat pemecatan dan tudingan insider trading dapat kembali membangun proyek baru dan mendapatkan kepercayaan pasar.

Bagi sebagian investor, ini adalah pengingat penting tentang risiko di dunia kripto yang penuh spekulasi dan minim regulasi. Kredensial seseorang bisa diklaim semaunya, dan tanpa verifikasi publik yang jelas, investor rentan tertipu oleh narasi sukses yang dibangun secara sepihak.