• Ethereum merayakan ulang tahun ke-10 dengan kapsul waktu on-chain berisi pesan, meme, dan seni dari komunitas global.
  • Semua entri terenkripsi hingga 2026, dan hasil kontribusi disalurkan untuk pengembangan Ethereum melalui Protocol Guild.

Tepat saat Ethereum mendekati ulang tahun ke-10 sejak blok genesis pertamanya diluncurkan pada 30 Juli 2015, komunitasnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak biasa. Bukan dalam bentuk pesta daring, bukan juga dengan peluncuran proyek token baru.

Mereka memilih membuat kapsul waktu —versi on-chain, tentu saja. Proyek ini diumumkan dalam ajang EthCC 2025 di Brussels, dan langsung menarik perhatian banyak pihak.

Dari Meme hingga Kenangan: Ethereum Buka Ruang Abadi di Blockchain

Kapsul ini terbuka bagi siapa pun yang ingin mengabadikan kenangan, opini, meme, seni digital, atau bahkan prediksi liar tentang masa depan Ethereum. Dengan membayar biaya sekitar 0,001 ETH, para kontributor bisa menyimpan pesan mereka dalam smart contract yang terenkripsi.

Tapi tenang, semua entri akan tetap tersegel hingga 30 Juli 2026, ketika sistem otomatis akan membukanya untuk umum. Bukan cuma itu, hasil dari pengumpulan dana ini akan didonasikan ke Protocol Guild, lembaga yang mendukung pengembangan Ethereum.

Teknologi yang digunakan juga tidak sembarangan. Shutter Network menyumbangkan sistem enkripsi berbasis threshold yang memungkinkan seluruh data disimpan dengan aman, tanpa satu orang pun bisa mengintipnya sebelum waktunya.

Di sisi lain, CNF sebelumnya melaporkan bahwa pada pertengahan Mei lalu, Ethereum Foundation meluncurkan proyek besar bernama 1TS . Proyek ini bertujuan membangun infrastruktur digital yang cukup tangguh untuk mengamankan aset hingga skala triliunan dolar. Termasuk di dalamnya adalah audit sistem, verifikasi zkEVM, dan peningkatan sistem staking agar lebih ramah bagi pengguna global.

Membangun Jejak Sejarah Blockchain

Jika dipikir-pikir, kapsul waktu ini mungkin terdengar sentimental. Tapi justru di situlah daya tariknya. Saat dunia kripto sering dikaitkan dengan kecepatan, hype, dan volatilitas, proyek seperti ini memberi ruang untuk refleksi. Bukan cuma teknologi yang penting, tapi juga kisah dan suara dari komunitas itu sendiri. Dan buat siapa pun yang ingin meninggalkan pesan cinta atau kritik tajam pada jaringan Ethereum , sekarang saatnya.

Lebih lanjut lagi, proyek ini seolah menjawab keresahan yang sempat diungkap oleh Vitalik Buterin beberapa bulan lalu. Dalam pernyataannya April lalu—seperti yang telah kami soroti—Buterin menekankan pentingnya nilai sosial dalam pengembangan aplikasi terdesentralisasi.

Ia menyoroti bahwa terlalu banyak proyek yang dibangun hanya demi kejar tren, tanpa peduli arah atau dampaknya. Menurutnya, itu bisa merusak kepercayaan pengguna terhadap jaringan yang seharusnya mereka percayai.

Nah, proyek kapsul waktu ini bisa dibilang kebalikan dari tren itu. Ia tidak menjanjikan return, tidak menjual token, dan tidak menjanjikan roadmap yang berkelok-kelok.

Yang ditawarkan hanyalah kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah. Menyimpan cerita sekarang, untuk dibuka oleh dunia satu tahun kemudian. Mungkin kedengarannya sederhana. Tapi dalam dunia yang terus berubah seperti kripto, justru kesederhanaan seperti inilah yang bisa jadi pengingat akan asal-usul dan tujuan bersama.