Berdasarkan nama proyek “The Red Order” dan singkatan proyek “ORDR” yang Anda berikan, serta merujuk pada contoh judul whitepaper Bitcoin dan Ethereum, kami telah melakukan pencarian. Hasil pencarian menunjukkan bahwa proyek bernama “The Red Order” utamanya adalah sebuah mod sejarah alternatif untuk Hearts of Iron IV, bukan proyek kripto atau blockchain. Selain itu, “ORDR” juga merujuk pada sebuah perusahaan keamanan siber yang menyediakan layanan manajemen risiko aset berbasis AI. Walaupun ada proyek DeFi bernama “The Orderly” dan token “$ORDER”, nama proyek tersebut tidak sesuai dengan “The Red Order” yang Anda maksud. Oleh karena itu, tidak ditemukan judul whitepaper yang relevan dengan proyek “The Red Order” (sebagai proyek kripto atau blockchain), dan tidak dapat dirangkum judul yang sesuai dengan tema kripto berdasarkan karakteristiknya. The Red Order Whitepaper

Wah, teman, maaf banget! Informasi tentang proyek The Red Order sangat terbatas, admin masih berusaha mengumpulkan dan merapikan datanya, mohon ditunggu; kamu bisa cek dulu info lain tentang proyek ini yang ditampilkan di sidebar halaman ini.

Halo teman-teman! Hari ini kita akan membahas sebuah proyek blockchain bernama “The Red Order” (disingkat ORDR). Namun, sebelum kita membahas lebih dalam, saya harus sampaikan dulu bahwa saat ini informasi resmi yang detail tentang proyek ini, terutama whitepaper-nya, belum sepenuhnya saya dapatkan. Jadi, saya hanya bisa memberikan pengenalan awal dan sederhana berdasarkan informasi publik yang tersedia saat ini. Ingat, ini hanya berbagi informasi, bukan saran investasi ya!

Apa itu The Red Order?

Bayangkan, jika di dunia blockchain juga ada sebuah “organisasi rahasia” yang penuh misteri, bertekad untuk “menata ulang tatanan” dengan cara unik, mungkin itulah kesan pertama dari The Red Order. Berdasarkan informasi yang ada, The Red Order (ORDR) digambarkan sebagai “aliansi penjahat” yang didirikan oleh 11 anggota pendiri yang disebut “Overlords”. Tujuan mereka adalah “menguasai dunia kripto” dan membangun “pasukan” mereka sendiri dalam prosesnya.

Proyek ini cukup menarik, karena bukan sekadar mata uang kripto, melainkan lebih mirip sebuah perusahaan seni/hiburan yang menggabungkan seni, hiburan, NFT (token non-fungible, bisa dipahami sebagai koleksi digital unik di blockchain), kripto, game, role-playing, komik, dan DeFi (keuangan terdesentralisasi, yaitu layanan keuangan tanpa perantara seperti bank) dalam satu wadah. Kamu bisa menganggapnya sebagai studio kreatif di dunia blockchain, yang menggunakan teknologi blockchain untuk menciptakan pengalaman hiburan yang imersif.

Visi dan Konsep Inti Proyek

Kelahiran The Red Order, konon merupakan respons terhadap “penipuan dan manipulasi” yang terjadi di ranah meme coin/altcoin saat itu. Mereka ingin menawarkan “pengalaman yang bertujuan, imersif, dan dirancang dengan cermat” untuk melawan “kegelapan” yang merajalela di dunia kripto, serta membangun tatanan baru. Ini terdengar seperti, ketika dunia digital menjadi kacau, ada sekelompok orang yang bangkit dan mencoba membawa aturan dan arah dengan cara mereka sendiri.

Pengenalan Awal Tokenomics

Proyek The Red Order diluncurkan di mainnet Ethereum pada 16 Juni 2021, dan menerbitkan token bernama ORDR. Total pasokan ORDR ditetapkan sebanyak 500 miliar token, dan secara tegas dinyatakan tidak akan ada pencetakan tambahan. Artinya, jumlah token tetap dan tidak akan terdevaluasi karena penerbitan baru oleh tim proyek.

Dari sisi distribusi dan mekanisme token, ada beberapa hal yang patut dicatat: sekitar 15% token dialokasikan ke dompet pengembangan proyek. Selain itu, setiap transaksi ORDR akan mengalokasikan 2% token ke dompet pengembangan proyek, 2% ke dompet pemilik kontrak untuk menyediakan likuiditas (artinya agar token lebih mudah diperdagangkan), dan 2% token akan dibakar. Mekanisme burning ini biasanya membantu mengurangi jumlah token di pasar, yang secara teori bisa berdampak positif pada nilai token.

Namun, perlu dicatat bahwa saat ini CoinMarketCap menunjukkan pasokan beredar ORDR adalah 0, dan kapitalisasi pasar juga dilaporkan 0, serta tim CoinMarketCap menyatakan belum memverifikasi pasokan beredarnya. Artinya, peredaran token ORDR di pasar saat ini mungkin tidak jelas, atau sangat terbatas.

Tim Proyek

Proyek The Red Order digagas oleh tiga seniman/kreator yang memiliki keahlian luar biasa di bidang branding dan desain pengalaman konsumen. Mereka sudah saling mengenal sejak 2015 karena kolaborasi dalam berbagai proyek branding, komunikasi, dan desain. Keahlian mereka saling melengkapi, dan bertujuan memecahkan masalah dengan menggabungkan keunggulan masing-masing.

Peringatan Risiko Umum

Setiap proyek blockchain pasti memiliki risiko, begitu juga The Red Order. Karena informasi resmi yang detail masih terbatas, transparansi proyek ini mungkin tidak sebaik proyek yang sudah matang. Status peredaran token yang tidak jelas bisa memengaruhi likuiditas dan stabilitas harga. Selain itu, pasar kripto sendiri sangat fluktuatif, risiko teknis, risiko pasar, dan risiko regulasi juga bisa terjadi. Mohon selalu waspada, DYOR (Do Your Own Research, lakukan riset sendiri)!

Kesimpulan Proyek

Secara umum, The Red Order (ORDR) adalah proyek yang mencoba menggabungkan teknologi blockchain dengan seni, hiburan, game, dan berbagai bidang kreatif, mengusung narasi unik “aliansi penjahat” untuk menarik perhatian, serta berupaya membangun tatanan baru di dunia kripto. Walaupun mekanisme tokennya mencakup fitur burning, karena kurangnya whitepaper detail dan transparansi operasional, saat ini kita hanya bisa memahami secara garis besar. Untuk proyek seperti ini, disarankan tetap berhati-hati dan pantau terus perkembangan serta informasi terbaru. Untuk detail lebih lanjut, silakan lakukan riset mandiri.